Pentingnya Belajar Akidah yang Benar Sesuai Al-Qur'an dan Sunnah

Menanamkan akidah yang benar adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim.

Pentingnya Belajar Akidah yang Benar Sesuai Al-Qur'an dan Sunnah

Menanamkan akidah yang benar adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Artikel ini mengupas pentingnya memahami dan mengamalkan akidah Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah, serta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Pentingnya Belajar Akidah yang Benar Sesuai Al-Qur'an dan Sunnah

Pendahuluan

Akidah merupakan asas utama dalam agama Islam. Tanpa akidah yang lurus dan benar, seluruh amal ibadah seorang Muslim menjadi sia-sia. Hal ini karena akidah adalah keyakinan yang mendasari setiap perbuatan, ucapan, serta niat dalam kehidupan seorang hamba kepada Rabb-nya. Oleh sebab itu, memahami pentingnya belajar akidah yang benar sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah bukan hanya menjadi keharusan, tetapi juga menjadi bentuk ketaatan seorang Muslim kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam kehidupan modern yang penuh dengan fitnah, syubhat, dan penyimpangan dalam pemahaman agama, urgensi mempelajari akidah Islam yang murni semakin tinggi. Banyak orang mengaku beriman, namun keyakinan dan praktik mereka jauh dari tuntunan Nabi Muhammad ﷺ. Maka dari itu, kita perlu menggali lebih dalam mengapa akidah menjadi inti kehidupan dan bagaimana cara menjaga kemurniannya.

Apa Itu Akidah?

Secara bahasa, akidah berasal dari kata ‘aqada yang berarti ikatan yang kuat. Sedangkan secara istilah, akidah adalah keyakinan atau keimanan yang tertanam kuat dalam hati seorang Muslim terhadap perkara-perkara gaib, ketuhanan, kenabian, dan kehidupan akhirat yang didasarkan kepada dalil yang sahih dari Al-Qur’an dan Sunnah.

Akidah bukan hanya sekadar ilmu untuk dipelajari secara teori, melainkan untuk diimani sepenuh hati dan diamalkan secara nyata. Akidah yang benar akan tercermin dalam perilaku, ucapan, dan sikap hidup seseorang. Maka dari itu, akidah bukanlah sekadar ilmu abstrak, tetapi pilar yang menentukan kebenaran iman dan kesahihan ibadah.

Mengapa Harus Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah?

Akidah yang benar hanyalah yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para sahabat. Hal ini karena Al-Qur’an adalah firman Allah yang tidak mengandung kebatilan, dan Sunnah adalah penjelas langsung dari Nabi Muhammad ﷺ sebagai utusan Allah. Keduanya menjadi pedoman utama bagi umat Islam dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal keyakinan.

Allah Ta’ala berfirman:

“Dan barang siapa menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti selain jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia dalam kesesatan yang dipilihnya dan Kami masukkan ia ke dalam neraka Jahannam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali.”
(QS. An-Nisa’: 115)

Ayat ini menunjukkan bahwa mengikuti Rasulullah ﷺ dan jalan para sahabat adalah syarat utama dalam menjaga kemurnian agama. Maka, akidah yang tidak bersumber dari keduanya akan membawa penyimpangan dan kesesatan.

Bahaya Penyimpangan dalam Akidah

Penyimpangan dalam akidah dapat berakibat fatal, baik di dunia maupun di akhirat. Kesalahan dalam keyakinan bisa menyebabkan seseorang tergelincir ke dalam kekufuran atau kesyirikan tanpa ia sadari. Bahkan, amal yang tampak besar dan banyak pun tidak diterima apabila akidahnya rusak.

Allah berfirman:

“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amal yang telah mereka kerjakan.”
(QS. Al-An’am: 88)

Beberapa bentuk penyimpangan akidah yang sering terjadi antara lain:

  • Syirik (menyekutukan Allah) dalam bentuk pemujaan kepada selain-Nya.

  • Tahayul dan khurafat yang tidak berdasar pada dalil.

  • Mengikuti ajaran sesat atau paham yang menyimpang dari ajaran Rasulullah ﷺ.

  • Menyamakan agama lain dengan Islam dalam aspek aqidah.

Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk menjaga dirinya dari segala bentuk penyimpangan ini melalui pemahaman yang benar terhadap akidah.

Fungsi Akidah dalam Kehidupan Sehari-Hari

Akidah yang benar bukan hanya penting dalam konteks ibadah, tapi juga sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa fungsi akidah dalam kehidupan:

1. Menumbuhkan Keteguhan Hati

Seorang Muslim yang memahami dan meyakini akidah Islam dengan benar akan memiliki hati yang teguh dalam menghadapi cobaan dan ujian. Ia tahu bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah dan ada hikmah di balik setiap kejadian.

2. Membentuk Pribadi yang Taat dan Amanah

Keyakinan kepada Allah, malaikat, hari akhir, dan takdir akan membuat seorang Muslim bertanggung jawab atas semua tindakan dan ucapan. Ia akan berhati-hati dalam berbuat dosa karena sadar bahwa Allah selalu mengawasinya.

3. Meningkatkan Semangat Ibadah

Ketika akidah tertanam kuat, seorang Muslim akan melaksanakan ibadah bukan sekadar rutinitas, tetapi sebagai bentuk cinta dan penghambaan kepada Allah.

4. Menjaga dari Aliran Sesat

Dengan akidah yang lurus, seorang Muslim mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Ia tidak mudah terpengaruh oleh ideologi sesat, modernisme liberal, maupun ajaran yang bertentangan dengan Islam.

Akidah Sebagai Pondasi Dakwah

Setiap bentuk dakwah dalam Islam harus bermula dari perbaikan akidah. Inilah metode dakwah para Nabi, termasuk Nabi Muhammad ﷺ, yang mengajak umatnya untuk mengesakan Allah terlebih dahulu sebelum mengajarkan hukum-hukum syariat.

Nabi ﷺ bersabda:

"Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah 'Lā ilāha illallāh', maka ia akan masuk surga."
(HR. Abu Dawud)

Ini menunjukkan bahwa tauhid adalah inti ajaran Islam. Oleh karena itu, perbaikan umat harus dimulai dari akidah. Tanpa dasar yang kokoh, seluruh sistem kehidupan Islam akan goyah.

Ciri-Ciri Akidah yang Benar

Berikut adalah beberapa ciri-ciri akidah yang benar menurut Al-Qur’an dan Sunnah:

  • Mengesakan Allah dalam semua bentuk ibadah.

  • Bersumber dari dalil yang sahih, bukan taklid buta.

  • Selaras dengan pemahaman para sahabat Nabi.

  • Menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan.

  • Tidak mencampuradukkan antara kebenaran dan kebatilan.

Dengan memahami ciri-ciri ini, seorang Muslim dapat menilai keabsahan keyakinannya dan memperbaiki bila terdapat kekeliruan.

Cara Mempelajari Akidah dengan Benar

Berikut beberapa langkah untuk mempelajari akidah Islam secara benar:

  1. Berguru kepada ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang dikenal keilmuannya.

  2. Mengkaji kitab-kitab akidah klasik seperti Aqidah Thahawiyah, Kitab Tauhid, Syarh Ushul Tsalatsah, dan lainnya.

  3. Membaca Al-Qur’an dan hadits shahih dengan bimbingan tafsir dan syarah dari para ulama.

  4. Mengikuti majelis ilmu dan kajian Islam yang membahas tentang tauhid dan akidah.

  5. Menghindari debat yang tidak ilmiah di media sosial atau forum publik yang bisa menimbulkan kerancuan.

Kesimpulan

Akidah adalah pondasi utama dalam Islam. Ia menjadi penentu sah atau tidaknya amal perbuatan seorang Muslim. Tanpa akidah yang benar, seseorang akan mudah tersesat dan kehilangan arah dalam menjalani kehidupannya. Oleh karena itu, mempelajari akidah berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah adalah kewajiban bagi setiap individu Muslim. Dengan akidah yang lurus, seorang hamba akan meraih keselamatan dunia dan akhirat, mendapatkan keridhaan Allah, dan teguh dalam menghadapi fitnah zaman.

#BelajarAkidah #TauhidMurni #IslamSesuaiSunnah #PentingnyaAkidah #AqidahShahihah #MuslimSejati #AlQuranDanSunnah #HidupDenganTauhid #FondasiKeimanan #LuruskanAkidah


Posting Komentar